Ad imageAd image

Brigjen Pol Edi Setyobudi : Selain Jaga Kamtimbas, Polri Juga Menjaga Peradaban

Admin PERS
294 Views
2 Min Read

Jakarta– Binmas Noken Polri menggelar acara talk show dan pameran foto dengan mengangkat tema “Penjaga Peradaban dari Polri untuk Papua di Perpustakaan Nasional, Gambir Jakarta, Kamis (16/5).

Acara yang dihadiri Dirbintibmas Korbinmas Polri, Brigjen Pol Edi Setyobudi, Sekda Kabupaten Lanny Jaya, Cristian Suhulait, Kepala Perpustakaan Nasional, M Syarif Bando,Tokoh masyarakata Papua,  Mahasiswa PTIK/STIK Polri dan ratusan undangan lainya. Adapaun pemateri dalam talk show yaitu Prof Hermawan Sulistyo, Prof Juni Tamrin dan Dr Adriana.

Dirbintibmas Korbinmas Polri, Brigjen Pol Edi Setyobudi dalam sambutanya mengatakan  tugas Polri selain menjaga kambtimas, juga mengawal dan menjaga peradaban ditengah-tengah perubahan sosial.

“ Kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab Polri kepada publik terhadap pelaksanaan tugasnya mendampingi masyarakat di pegunungan Tengah Papua,” jelas  Brigjen Pol Edi Setyobudi.

Ditambahkan Edi, “ Istilah “peradaban” dalam bahasa Inggris disebut Civilzation, yang secara umum dmaknai sebagai bagian-bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah, dan maju. Sedangkan lebih luas adalah kumpulan sebuah indentitas terluas dari seluruh hasil budi data manusia.

”Peradaban tersebut masih dapat dijumpai di Indonesia, khususnya pada suku-suku asli di Pegunungan Tengah Papua. Negara merupakan entitas modern yang terrbentuk sebagai komitmen kebersamaan dan kesepakatan. Negara harus hadir (exist) di setiap proses perubahan sosial dan dinamika, sehingga perlu diciptakan alat-alatnya sebagai bagian dari kelengkapan penjaga komitmen dan kesepakatan tersebut,” jelas Edi.

Edi juga mengungkapkan Istilah Noken bagi orang asli Papua bukan sekedar tas, kantong, atau bahkan wadah untuk membawa barang. Secara filosofi-kultural, Noken merupakan simbol kehidupan, martabat, dam peradaban yang menjadi alat permesatu keanekaragaman suku dan adat budaya orang Papua.

Dijelaskan edi, Secara khusus, saya berterima kasih kepada para photograper yang mampu menangkap setiap detail peristiwa  sehingga kita semua yang hadir dsini dapat mnerima setiap pesan didalamnya dengan jelas. “Satu Gambar Sejuta Makna”.

Akhirnya, kita semua bisa sepakat, bahwa “Hari Kemarin, Hari ini dan Hari Esok adalah milik kita, milik perdaban,” tutupnya

Share this Article