Oleh: Kristin Samah
LANNY JAYA (20/7/2018)—Ini bukan soal polisi menjaga lebah tetapi membawa boneka lebah. Ada juga yang membawa boneka gajah. Mereka masuk ke kampung-kampung, mendongeng untuk anak-anak di Lanny Jaya.
Dongeng menjadi cara Binmas Noken, Satgassus Papua untuk mengambil hati anak-anak. Dan ternyata melalui dongeng, membaca buku cerita, menyanyi, menggambar, dan bermain bola, anak-anak selalu rindu pada Kakak Polisi.
Kakak adalah panggilan untuk orang yang lebih dewasa.
Setelah memperoleh pelatihan bagaimana cara mendongeng pada anak-anak yang disampaikan oleh Ivan Sumantri Bonang dan Iin Muthmainnah di Kantor Bupati Lanny Jaya secara singkat, personel Binmas Noken langsung mempraktekkan.
“Kakak… besok datang lagi kaaaah?” begitu anak-anak berharap kakak-kakak Polisi datang lagi.
Tidak mungkin trauma pada kekerasan yang dialami anak-anak Papua bisa disembuhkan dalam sehari. Paling tidak komitmen Kapolri Jendral Tito Karnavian untuk membawa angin perdamaian di Papua bisa dipermudah bila di hadapan anak-anak dan generasi muda, Polisi menampilkan wajah humanis.
Tetap dengan seragam lengkap, bahkan di antara mereka bertubuh kekar, bersuara tegas, sore itu tak segan mengubah suaranya layaknya gajah, macan, lebah, atau apa pun tokoh yang sedang mereka perankan.
Tak pelak anak-anak pun terbahak-bahak. Entah karena gaya ceritanya yang aneh atau memang kisahnya yang lucu. Paling tidak mendengar pecah suara anak-anak, kakak-kakak polisi pun turut melepas ketegangan selama menjalankan tugas.
Tak sulit menjadi anak-anak. Toh polisi juga manusia dan pernah menjadi kanak-kanak seperti mereka. (***)