Ad imageAd image

Binmas Noken Polri Gandeng Wahana Visi Indonesia Berikan Dukungan Kesehatan Mental dan Phisiko Sosial Kepada Korban Kerusuhan Wamena di Sentani-Jayapura

Admin PERS
154 Views
2 Min Read

Jayapura- Kerusuhan Wamena telah usai namun bayang-bayang peristiwa kerusuhan itu tidak mudah berlalu begitu saja dari setiap insan manusia yang merasakannya, melihatnya, dan mengalaminya saat kejadian itu terjadi sehingga membutuhkan tenaga ahli untuk memulihkan bayang-bayang kerusuhan itu, Selasa/8/10/2019.

Selasa 8 Oktober 2019, Binmas Noken Polri dibawah Kendali Ahli Phisiko Sosial, Ipda Ambo Arjana memberikan berbagai Dukungan Kesehatan Mental kepada korban kerusuhan wamena di posko pengungsian tongkonan Sentani-Jayapura.

Disela-sela kegiatan tersebut, Ipda Ambo Arjana saat dikonfirmasi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan rasa strauma yang melekat pada anak-anak korban Kerusuhan Wamena, yang saat itu, mengalami dan merasakan terjadinya kerusuhan.

“Kami memulai kegiatan ini dengan melatih konsentrasi anak-anak, dan mengajarkan mereka yel-yel untuk melepas segala beban yang mereka alami dan membangkitkan semangat baru kepada mereka”, kata Ipda Ambo.

Lanjutnya, Cerita Dongeng Harimau dan Tikus yang dibawakan oleh Aiptu Ahmad membuat anak-anak paham akan betapa pentingnya hidup berdamai antara sesama karena kita semua adalah bersaudara yang disatukan dalam Pancasila dengan semboyan, Bhinneka tunggal Ika.

Tidak hanya itu, materi Wawasan Kebangsaan dan lagu-lagu Nasional Indonesia serta permainan melempar bola, menggambar dan mewarnai juga ikut memeriahkan jalanya kegiatan Dukungan Kesehatan Mental dan Phisiko Sosial oleh Binmas Noken Polri dan Wahana Visi Indonesia tersebut.

Ditempat yang sama, Aiptu Ahmad saat dimintai keterangan menambahkan, ada beberapa kegiatan tambahkan yang diberikan oleh Binmas Noke Polri yang bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia seperti, Cara mencuci tangan yang benar, serta praktek mencuci tangan.

“Binmas Noken Polri Polri hadir ditengah-tengah Korban kerusuhan Wamena sebagai obat penyembuh trauma yang di alami oleh mereka agar trauma itu tidak membayangi dalam masa pertumbuhan mereka dan juga dalam proses belajar mereka di sekolah mereka nantinya”, tutup Aiptu Ahmad.(v.m).

Share this Article