Jakarta- Kepala Satuan Tugas Binmas Noken Polri, Kombespol. Dr. Eko Rudi Sudarto., pada acara pameran foto dengan thema, “Penjaga Peradaban Dari Polri Untuk Papua”, di Lantai III Perpustakaan Jakarta selatan yang berlangsung dari tanggal 13 sampai dengan 24 mei 2019, mengatakan, Pameran ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat Indonesia bahwasanya, Polri hadir ditengah-tengah masyarakat papua bukan hanya sebagai penjaga keamanan melainkan juga sebagai penjaga peradaban masyarakat Papua, Jumat/17/5/2019.
Kepada Pers, saat wawancarai, Kombespol. Dr. Eko Rudi Sudarto menceritakan tentang Filosofi dari binmas Noken itu sendiri.
Lanjutnya, kenapa dinamakan binmas noken…? pada awalanya ada pimpimam polri di papua memberikan nama binmas pionir sekitar tahun 1990 dan sampai saat ini di beberapa polda masih diadopsi serta sangat bagus untuk pendekatan kepada masyarakat atau sosial edutsmen kepada masyarakat binmas pioner dulu.
“Pak Kapolri Jendral Polisi prof. H Tito Karnavian, menggagas operasi yang sama pada bulan April tahun 2018 dan diberinama Binmas Noken Polri. Penamaan noken diambil dari khasanah budaya peradaban di papua yang luhur dan kita ingin pertahankan kenapa di momen ini kita ambil judul sebagai penjaga peradaban karena Polri merasa bahwa peradaban di papua banyak yang mulia dan kita harus jaga seiring dengan perkembangan waktu”, ungkap Kasatgas Binmas Noken Polri, Kombespol. Dr. Eko Rudi Sudarto.
Tambahnya, filosofi itu luar biasa. Noken adalah sumber kehidupan, sumber martabat dan sumber peradaban bagi rakyat papua, semua daerah di papua pasti tau apa itu noken, noken itu secara harfiahnya sebagai tas saja tapi buat mama – mama di papua, noken itu adalah sumber kehidupan bisa dipakai untuk belajaan bisa dipakai untuk mengisi hasil panen bisa dipakai untuk membawa putra – putinya masa kecil, bahkan untuk 1 barang baharga di sana yaitu ternak babi.
“Kita mengadopsi kata Noken karena , dengan demikian, kita ingin mendapatkan masukan dari masyarakat apa kira – kira program polri yang bisa Bersama – sama masyarakat, masyarakat tergugah masyarakat senang dan masyarakat merasakan bahwa kami dengan masyarakat itu tidak ada bedanya hanya status sosial bahwa kami petugas negara dan merekalah yang meminta petugas negara dan sama – sama saling mengisi peradaban”, tuturnya.
Lanjutnya, Polri ingin menjadikan ini moment luar bisa one picture is culson world, 1 gambar ini berjuta makna kalau bisa dilihat satu persatu, barang kali masyarakat yang ada di Jakarta ingin melihat one picture culson world menggambarkan dunia nyata di papua seperti ini kita liihat, kemudian, seeing si beliving, kita melihat kita menjadi percaya masih banyak harapan di raut – raut muka generasi muda, generasi emas papua yang punya harapan cerah bahwa kehidupan peradaban modern itu akan menjadi milik mereka juga sehiingga kami di wilayah khususnya di pedealaman – pedalaman papua punya semangat yang besar untuk membangun papua besama dalam bingkai NKRI.
“Hari kemarin, hari ini, hari esok, itu milik kita milik peradaban”, Tutup Kombespol. Dr. Eko Rudi Sudarto, Kasatgas Binmas Noken Polri.